Jumat, 18 Mei 2012

MEMAKNAI BELAJAR



Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Depdiknas (2008: 23) kata belajar berasal dari kata “ajar” yang bermakna  “petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut)”. Kata belajar dimaknai dengan tiga (3) pengertian yaitu: “1)  berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu; 2)  berlatih; dan 3)  berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman”.  Tiga pengertian  tersebut menunjukkan adanya usaha dari  pebelajar untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan melalui pengalaman belajar sehingga memiliki perubahan tingkah laku atau tanggapan terhadap sesuatu objek. Usaha itu sendiri ditunjukkan oleh aktivitas  memperhatikan, mendengarkan, membaca, dan melatih. Melalui usaha tersebut peserta belajar memperoleh, menganalisis, membandingkan, dan menyimpan informasi dalam struktur pengetahuaannya, dan memberikan jawaban atas rangsangan yang datang kemudian.  
Para ahli Psikologi memandang bahwa belajar itu berkaitan dengan tingkah laku untuk memperoleh hasil belajar.  Kajian tentang tingkah laku belajar diturunkan dari kajian konsep teori yang terdapat dalam psikologi, sehingga lahirlah  Teori Belajar  yang memiliki objek material tentang  tingkah laku belajar yang dinyatakan oleh setiap individu. Deskripsi tingkah laku belajar setiap peserta belajar menunjukkan adanya keragaman sehingga mempunyai implikasi terhadap keragaman teori belajar untuk mengkaji gambaran tingkah laku belajar  tersebut.   
Lahirnya tingkah laku belajar  yang berasal dari dalam diri seseorang, ditunjukkan oleh adanya motivasi yang tumbuh dari dalam diri akibat adanya keinginan dan kebutuhan yang dirasakan. Keinginan dan kebutuhan belajar tersebut adakalanya diawali dari  pengaruh  lingkungan (external) yang kemudian mendorong dirinya (internal) sehingga menumbuhkan  kesadaran bahwa ia harus melahirkan tingkah laku belajar. Usaha pemenuhan kebutuhan belajar tersebut diaktualisasikan melalui aktivitas belajar yang dilakukan secara individual atau kelompok yang memiliki kesamaan keinginan untuk mempelajari substansi bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhannya. Konsep dan prinsip belajar yang terkandung dalam pemahaman tersebut dikembangkan melalui teori belajar Humanisme. Teori belajar ini memaknai belajar sebagai aktualisasi diri dalam memenuhi kebutuhan belajar yang lahir dari dalam diri seseorang.
Kondisi lain, tingkah laku belajar lahir akibat  adanya pengaruh dari faktor luar diri seseorang.  Dalam makna bahwa seseorang  belajar akibat dari adanya motivasi ekstrintik yang mengkondisikan untuk lahirnya aktivitas belajar.  Interaksi antara seseorang dengan lingkungannya mengakibatkan adanya proses yang nampak dalam mentransimisikan pengetahuan dari lingkungan kepada orang tersebut, sehingga terjadinya rangsangan, penularan, pembiasaan dan pelembagaan informasi pada diri seseorang. Adanya dominasi lingkungan terhadap aktivitas belajar seseorang mengakibatkan bahwa ia selalu menyesuaikan dengan kondisi lingkungan, bahkan terjadinya peniruan dan pemodelan terhadap  lingkungannya. Konsep dan prinsip belajar yang berkaitan dengan hal-hal di atas banyak dikaji oleh para ahli teori belajar Behaviorisme. Teori belajar ini memiliki pemahaman bahwa belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang. Perubahan tingkah laku tersebut nampak dan dapat terukur yang ditunjukkan oleh indikator-indikator dari  tidak memiliki pengetahuan menjadi memiliki pengetahuan, dari tidak memiliki sikap positif menjadi memiliki sikap positif, dan dari tidak bisa berbuat menjadi bisa berbuat.
Pemaknaan belajar yang terjadi pada diri seseorang ditunjukkan pula oleh adanya proses mental dalam memperoleh dan membangunan struktur pengetahuan pada dirinya. Adakalanya untuk informasi yang baru, seseorang memperoleh informasi dari hal-hal yang sudah dikenalnya, mudah dipahami, hal-hal yang kecil dan sederhana yang lama kelamaan terhimpun menjadi pengetahuan yang komprehensif, lengkap dan sangat luas. Namun setelah ia memiliki pengetahuan tersebut, ia memiliki kemudahan untuk membandingkan, menganalisis, menggabungkan, melengkapi bahkan menilai objek-objek lain yang memiliki keterkaitan dengan pengetahuan yang telah dimilikinya, yang pada akhirnya  dapat membangun struktur kognitif secara mandiri. Kondisi ini menunjukkan pada banyak dan sedikitnya pengalaman belajar yang memproses pengetahuan, disamping kesiapan untuk memberikan respon manakala datangnya informasi yang baru. Konsep dan prinsip-prinsip belajar yang berkaitan dengan kondisi tersebut banyak dikaji dalam teori belajar Kognitif. Teori belajar ini mengarahkan pada pemahaman bahwa belajar adalah proses pembentukan struktur kognitif. Luas dan tidaknya struktur kognitif tersebut banyak berkaitan dengan proses mental sesuai dengan pengalaman belajar yang dimiliki untuk menerima, menganalisis, menghimpun, menyimpan pengetahuan yang diperoleh di dalam memori setiap orang.







 
  

7 komentar:

  1. assalamualaikum.
    tulisannya sangat menginspirasi untuk saya. saya hanya bisa menyimpulkan bahwa kita wajib menuntut ilmu (belajar) tetapi kemampuan yang dihasilkan merupakan sebuah "hadiah" yang didapat akibat usaha yang telah dilakukan.terimakasih

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada yang terlewat, komentar lengkapnya di bawah ini :)

      Hapus
  3. Terimakasih Bapak, tulisannya mengingatkan saya kembali akan hakikat teori belajar dan bagaimana memaknai belajar..

    Belajar dilakukan karena adanya keinginan dan kebutuhan setiap individu, oleh karena itu setiap individu memiliki makna yang berbeda akan kata belajar, itu mungkin dipengaruhi oleh pandangan hidup (filosofi) setiap individu yang dapat dikelompokan ke dalam teori teori belajar tersebut diatas.

    Dari apa yang disampaikan akan makna kata belajar, dapat disimpulkan bahwa "Belajar bukan hanya mengetahui apa yang harus dilakukan, tetapi melakukan apa yang sudah kita ketahui", dengan demikian terjadilah perubahan intelektual, sikap maupun tingkah laku ke arah yang lebih baik. Belajarpun merupakan proses pendewasaan diri setiap individu melalui pengalaman belajar.

    BalasHapus
  4. Bismillah...

    Makna belajar tidak hanya dapat terjadi pada iklim ruangan kelas yang biasa ditemui di sekolah konvensional, lebih dalam dari itu, belajar dapat terjadi ketika kita masih dalam kandungan, hingga masa tua kita. bukan hanya di lembaga formal namun belajar dapat terjadi melalui alaman dalam kehidupan sehari-hari.

    Belajar bukan sekedar perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, tetapi makna/arti yang terkandung dari kegiatan pembelajaran itu sendiri.

    Banyak belajar. semakin kita mengorek lebih dalam tentang sesuatu hal, semakin terasa bahwa ilmu kita kurang.
    ^_^

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Asslamualaikum.

    Ulasan bapak sangat jelas, pembaca dapat dengan muudah menarik kesimpulan mengenai hakekat belajar. Belajar bukan hanya sekedar mengetahui sesuatu, namun juga bagaimana kita menyikapi apa yang telah kita pelajari, yang semua itu tergantung pada masing-masing individu dalam mengaktualisasikan apa yang telah dipelajarinya.

    Kita bisa melihat seseorang yang benar-benar telah belajar melalui hasil belajarnya, yaitu "seseorang yang memanfaatkan atau menindaklanjuti apa yang sudah dipelajarinya"

    BalasHapus